Senin, 10 Oktober 2011

KEMENKES SELENGGARAKAN KOMPETISI FOTO TAHUN 2011


Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun 2011, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan Kompetisi Foto dan Pameran Fotografi  dengan tema “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga”.
Peserta dibagi menjadi dua kategori yaitu Jurnalis dan Masyarakat Umum. Foto akan diseleksi oleh tim juri kompeten yang berasal dari Kementerian Kesehatan, Pewarta Foto Senior, dan para Fotografer Profesional. Hasil karya para peserta kompetisi akan dipamerkan dalam Pameran Foto yang akan dibuka secara resmi oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 11 November 2011 di Gedung Kementerian Kesehatan.Ketentuan lomba

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, yaitu: Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, Memberi ASI ekslusif, Menimbang balita setiap bulan, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, Memberantas jentik di rumah sekali seminggu, Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan Tidak merokok.

Persyaratan untuk kategori Jurnalis: foto merupakan hasil karya orisinil; foto sudah pernah dipublikasikan di media massa masing-masing dalam kurun waktu 1 September 2010 s/d 30 September 2011; foto dikirim bersama bukti tayang, melalui email atau cetak ukuran 10R dan soft file dalam bentuk CD.

Persyaratan untuk kategori Masyarakat Umum: foto merupakan hasil karya orisinil; foto dikirim melalui email atau cetak ukuran 10R atau soft file dalam bentuk CD.

Sedangkan persyaratan umum yang harus di penuhi kategori Jurnalis maupun Masyarakat Umum:
•    Foto bertema “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga”.
•    Seluruh subyek/materi foto berasal dari wilayah Republik Indonesia.
•    Setiap peserta dapat mengirimkan maksimal 3 buah foto.
•    Semua hasil karya akhir harus berupa file elektronik atau format digital berwarna dan tidak diperkenankan menggunakan teknik infra-merah atau metoda pengubahan warna lainnya.
•    Olah digital diperbolehkan, sebatas perbaikan kualitas foto (sharpening, cropping, color balance, dodge/burn, dan saturasi warna) tanpa mengubah keaslian objek.
•    Tidak diperkenankan mengirimkan foto berupa kombinasi lebih dari satu foto atau menghilangkan/mengubah elemen-elemen dalam satu foto.
•    “Model dan Property Release” sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta. Pelaksana dan penyelenggara tidak bertanggungjawab atas tuntutan dari pihak foto model ataupun pihak lainnya sehubungan dengan materi lomba yang dikirimkan atau diikutsertakan dalam lomba.

Ukuran foto
Foto dikirim dalam format JPEG; RGB akan diaplikasikan sebagai warna standar pada saat penjurian; besar file dari setiap foto: minimum 350 kb dan maksimum 800 kb per foto; kepada pemilik Foto Pemenang dan Terpilih akan diminta mengirimkan file yang lebih besar.
Pengumpulan/pengiriman foto dibuka tanggal 1-30 Oktober 2011. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 7 November 2011 melalui situs Kementerian Kesehatan: www.depkes.go.id dan www.sehatnegeriku.com. Foto-foto yang dikirimkan menjadi hak milik Kementerian Kesehatan, dan berhak untuk digunakan dalam rangka kegiatan terkait sektor kesehatan. Setiap penggunaan foto akan diinformasikan kepada fotografer yang bersangkutan. Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
Hadiah 
Total hadiah sebesar Rp. 40.000.000, untuk Jurnalis: Pemenang I Rp. 10.000.000, Pemenang II Rp. 8.000.000, Pemenang III Rp. 6.000.000. Kategori Umum: Pemenang I Rp. 7.000.000, Pemenang II Rp. 5.000.000, Pemenang III Rp. 4.000.000. Hadiah belum dipotong pajak, dan pajak ditanggung pemenang.

Pengiriman Hasil Karya

Foto dikirim ke: Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan, dengan alamat: Gd. Kementerian Kesehatan, Blok A, Lantai 1, R. 109, Jl. HR. Rasuna Said, Kav 4 – 9, Jakarta, Email: lomba.fotokes@gmail.com, telp:            (021) 52960661      . Kontak person: Rifani (081574456118), Ratna (081384212179), Teguh (082112446070).

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, PTRC:            021-500567      , atau alamat e-mail info@depkes.go.id,kontak@depkes.go.id

Selasa, 04 Oktober 2011

PERTINAS IV : Ajang kesadaran untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS

Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada Tingkat Nasional (Pertinas SBH) merupakan wahana pertemuan bagi Pramuka Penegak dan Pandega anggota Satuan Karya Pramuka Bakti Husada guna menggalang persaudaraan, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pramuka, menambah pengalaman, keterampilan dan wawasan tentang dunia Kesehatan. Di samping itu, dengan mengikuti Pertinas diharapkan Pramuka Penegak dan Pandega anggota Satuan Karya Pramuka Bakti Husada dapat mewujudkan cita-cita  Gerakan Pramuka dan cita-cita Nasional Bangsa Indonesia melalui pelaksanaan kegiatan kepramukaan yang dikemas secara kreatif, inovatif, produktif, rekreatif serta menjalin rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Pertinas yang diselenggarakan  setiap5 tahun sekali diharapkan menjadi forum untuk saling berbagi pengetahuan, kemampuan, kecakapan dan keterampilan serta pengalaman di bidang kesehatan.


Pertinas SBH tahun 2011 di Gorontalo merupakan yang keempat kalinya setelah pelaksanaan pertama  sampai pelaksanaan ketiga di Jakarta,  Kabupaten Tanggamus-Lampung dan di Jatinangor, Jawa Barat. Pertinas SBH ke-IV Tahun 2011 tepatnya diselenggarakan di Kelurahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo pada tanggal 25 September - 2 Oktober 2011 dengan tema "Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Siap Menjadi Kader Pembangunan yang sehat, Bersahabat, Cerdas dan Berkualitas". Dalam Pertinas Tahun 2011 ini menghadirkan kurang lebih 1300 peserta dari 30 provinsi, dimana 3 provinsi lainnya tidak hadir karena beberapa alasan, yaitu Provinsi Bangka Belitung, Kalimantan Tengah dan Papua Barat. Panitia penyelenggara kegiatan Pertinas SBH selain berasal dari pusat yaitu Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan  Kementerian Kesehatan, didukung juga oleh panitia daerah yang terdiri dari gabungan anggota kabupaten/kota se-Gorontalo dan Sangga Kerja (Sangker). 


Panitia yang bekerja pada persiapan kali ini tidak hanya dibidang mereka masing-masing, akan tetapi saling bahu membahu agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik serta sukses.Kegiatan Pertinas 2011 dibuka oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr.Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DrPH. Menkes berpendapat bahwa nilai pendidikan kepramukaan terkandung dalam Tri Satya dan Dasa Darma yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan identik dengan nilai-nilai universal yang berlaku di seluruh dunia, oleh karena itu melalui Pertinas diharapkan dapat membantu kesadaran generasi muda khususnya Pramuka Penegak dan Pandega untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam lingkungan yang sehat. Dalam sambutannya, Menkes juga menekankan empat poin penting untuk mensukseskan Pertinas SBH ke-IV ini agar berjalan sesuai harapan, yaitu : Kegiatan Pertinas SBH di Gorontalo menjadi forum untuk saling berbagi pengetahuan, kemampuan, kecakapan dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kesehatan; Kegiatan Pertinas SBH diharapkan dapat membentuk kesadaran untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam lingkungan yang sehat; Kegiatan Pertinas dapat menumbuhkan kader pembangunan kesehatan yang memiliki kepemimpinan yang sehat, handal, tangguh dan terpercaya serta mendedikasikan jiwa raganya untuk kepentingan bangsa; Kegiatan Pertinas SBH ke-IV bisa memfokuskan kegiatan bakti fisik dan non fisik di bidang kesehatan bagi masyarakat di desa-desa yang menjadi lokasi kegiatan. Menkes juga mengharapkan agar kegiatan Saka Bhakti Husada dapat turut membantu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilanBerita ini publikasikan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI (de)

Kamis, 25 Agustus 2011

Tips Aman Saat Mudik Lebaran


Menjelang Idul Fitri 1432 H, sering kita temui fenomena mudik lebaran.  Agar perjalanan anda aman, nyaman, dan selamat sampai di tempat tujuan, berikut beberapa tips yang dapat dicoba.  


Tips mudik untuk pengemudi:
1.      Siapkan fisik yang prima dan periksa kesehatan.
2.      Hindari penggunaan obat dan minuman beralkohol.
3.      Istirahat setelah mengemudi selama 4 jam.
4.      Bila sakit di perjalanan,manfaatkan Pos Kesehatan yang ada.
5.      Siapkan obat-obatan P3K


Tips mudik untuk penumpang:
1.      Siapkan fisik yang prima
2.      Bawalah makanan dan minuman yang cukup
3.      Siapkan obat-obatan pribadi
4.      Istirahat yang cukup dalam perjalanan
5.      Bila sakit di perjalanan,manfaatkan Pos Kesehatan yang ada
6.      Jangan membuang sampah sembarangan
7.      Jangan menerima makanan atau minuman dari orang yang tidak dikenal atau baru dikenal


Tips mengatasi anak rewel:
1.      Aturlah perlengkapan keperluan bayi yang harus dibawa agar mudah digunakan selama diperjalanan.  Jangan lupa membawa mainan untuk mengalihkan kerewelan bayi.
2.      Pergi saat jam tidur anak, misalnya malam hari atau jam tidur siang anak.
3.      Pilih waktu saat jalanan tidak begitu parah macetnya.
4.      Ketika bayi rewel, gendonglah bayi sambil diayun-ayun atau jalan-jalan sebentar.
5.      Hilangkan kebosanan anak dengan permainan dan bercerita.
6.      Mempersiapkan susu untuk beberapa kali minum dan beberapa makanan atau minuman lainnya.  Sering bertanya ”mau pipis?’, ”mau muntah?”, atau ”pusing?”.
7.      Setengah jam sebelum pergi, anak dikasih ”obat anti mabuk” agar aman selama perjalanan.
8.      Pilihkan lagu anak-anak yang ceria agar semangat di perjalanan.
9.      Bawa serta bantal favorit si kecil untuk membuatnya tidur nyaman selama perjalanan.
10. Bawabaju ganti karena anak kadang kepanasan tau mungkin terkena muntah dan minuman tumpah di bajunya.


Tips menolong orang Pingsan:
1.      Mengembalikan kesadaran dengan bau-bauan yang menyengat seperti minyak wangi, minyak angin, dan lain-lain.
2.      Jika wajah orang yang pingsan pucat, maka sebaiknya posisikan badan lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar dapat mengalir ke kepala korban.
3.      Jika wajah orang yang pingsan itu merah, maka sanggah kepalanya dengan bantal atausesuatu agar darah di kepalanya dapat mengalir ke tubuhnya secara normal.
4.      Apabila korban pingsan muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar muntah orang itu bisa keluar dan jalur pernafasan lancar kembali.
5.      Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai terlalu ketat, maka harus dikendurkan agar darah mengalir dan mudah bernafas.  Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.
6.      Jika orang yang pingsang sudah sadar, bisa diberi minum.
7.      Apabila korban tidak sadar-sadar dan tidak membaik juga, maka bawalah ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
8.      Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik korban raib digondol maling.




 Informasi Alamat Rumah Sakit di Provinsi Lampung:
1.      RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
Jl. Dr. Rivai 6 Penengahan Bandar Lampung
(telp. 0721-703312)
2.      RS Imanuel
Jl. Soekarno Hatta Way Halim Bandar Lampung
(telp. 0721-704900)
3.      RSUD Demang Sepulau Raya
Jl. Lintas Sumatera Panggungan Terbanggi Agung Gunung Sugih (telp. 0725-529838)
4.      RS Islam Asy-Syifaa
Jl. Raya Lintas Sumatera KM. 65 Bandar Jaya (telp. 0725-25264)
5.      RS Yukum Medical Centre
Jl. Negara No. 99 KM. 67 Yukum Jaya (telp. 0725-25333/25988)
6.      RSUD Kota Agung
Jl. Soekarno Hatta Kompleks Islamic Centre Kota Agung
(telp. 0828 7029494)
7.      RSUD Mayjend HM Ryacudu
Jl. Jend. Sudirman No. 2 Kotabumi (telp. 0724-22095)
8.      RS Handayani
Jl. Soekarno Hatta No. 94 Kotabumi (telp. 0724-328399)
9.      RSUD Sukadana
Jl. Letnan Adnan Sanjaya, Lintas Timur Mataram Marga Sukadana
(telp. 0725-625326)
10. RSUD Zainal Abidin Pagar
Jl. Raya Lintas Sumatera, Blambangan Umpu, Way Kanan
11. RSUD Menggala
Jl. Raya Lintas Timur Sumatera, Menggala (telp. 0726-21778)

Kamis, 04 Agustus 2011

STAND KESEHATAN PADA LAMPUNG FAIR 2011

Penyelenggaraan Lampung Fair  2011 adalah menggabungkan Lampung Expo, karena kedua kegiatan ini pembagiannya jelas, Lampung Expo lebih ke bisnis dan Lampung Fair orientasinya ke pesta rakyat dan pameran pembangunan.
Tema LF tahun 2011 adalah “LAMPUNG AS THE FUTURE OF ECONOMIC CREATIVE POWER
Tema khusus untuk Stand Kesehatan adalah “SEHAT ADALAH MODAL UTAMA MENUJU LAMPUNG SEBAGAI KEKUATAN EKONOMI BARU, UNGGUL DAN BERDAYA SAING” sedangkan Tema Kendaraan Hias adalah “RUMAH SAKIT BERGERAK (Mobile Hospital)”
Pada event ini Stand Kesehatan berhasil meraih Juara II Kategori Stand Dinas/ Instansi terbaik. (Promosi Kesehatan Provinsi Lampung)

Minggu, 10 April 2011

Orientasi dan Sosialisasi Peningkatan Desa Siaga Aktif dan PHBS bagi Muslimat NU

"Penceramah adalah jenis pekerjaan yang tidak memiliki waktu pensiun. Seorang uztaz/uztazah bisa berceramah kapan saja, baik itu melalui pengajian, majelis taklim, dll. Dari sinilah seorang uztaz/uztazah bisa berperan dalam menyebarluaskan informasi terkait peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga."


Demikian yang disampaikan oleh Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya pada pembukaan Orientasi dan Sosialisasi Desa Siaga Aktif dan Peningkatan PHBS Rumah Tangga bagi Pengurus Wilayah dan Cabang Muslimat NU yang  diselenggarakan di Hotel Bumi Wiyata, Depok-Jawa Barat pada tanggal 31 Maret s/d 2 April 2011. Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari Pusat Promosi Kesehatan, Pengurus Pusat Muslimat NU, perwakilan dari 5 provinsi dan kabupaten terkait (Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Lampung) yang terdiri dari unsur Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten, Pengurus Wilayah dan Cabang Muslimat NU.

Dari pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan antara Dinas Kesehatan di Provinsi/Kabupaten bersama dengan Pengurus Wilayah dan Cabang Mulimat NU masing-masing provinsi. Kesepakatan tersebut antara lain : Pengurus Wilayah dan Cabang Muslimat NU akan mendukung program Desa Siaga Aktif dan PHBS Rumah Tangga di tingkat desa. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini akan diadakan Advokasi dan Sosialisasi Program Desa Siaga Aktif melalui Konferensi Wilayah Tingkat Provinsi yang diadakan di 5 provinsi.(Ivo Syayadi)

Senin, 07 Maret 2011

Tingkatkan Terus Upaya Promotif dan Preventif Dalam Pembangunan Kesehatan

Hal tersebut diutarakan Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2011 yang berlansung mulai tanggal 21 - 24 Februari 2011 di Jakarta.

Menurut Menkes, Program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan upaya unggulan yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target MDGs. Program BOK dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan operasional Puskesmas di lapangan termasuk upaya promotif dan preventif. Karena itu Menkes minta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota agar dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif secara maksimal juga menjadi penggerak pembangunan kesehatan di daerah dan mampu menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat.

Menkes menambahkan di Kantor Kemkes sudah ada Ruang Laktasi atau disebut juga Pojok ASI. Ruang Laktasi ini menunjukkan komitmen Kemkes untuk melaksanakan program ASI ekskusif secara konsekuen. Diharapkan ruang laktasi dapat diadakan di semua kantor dan instalasi dari jajaran Dinas Kesehatan dan di semua RS di seluruh Indonesia.

Selain itu, untuk menindaklanjuti Peraturan Bersama Menkes dan Menteri Dalam Negeri No.188.Menkes/PB/I/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok, Menkes berharap agar dikembangkan kawasan Tanpa Rokok (KTR) diwilayah kerja masing-masing.

Program Promotif dan Preventif untuk Mencegah Penggunaaan Narkoba


.....Mayat-mayat anak bangsa yang dicengkeram madat//mayat-mayat yang berdiri gorang dari saat ke saat// mereka masih hidup tapi sudah mayat//dicengkeram madat, heroin, kokain, sabu, ekstasi, marijuana cair, serbuk, dan padat.....

Demikian sepenggal bait yang di bawakan oleh penyair Taufik Ismail pada Seminar Penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Acara ini diadakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada hari Jumat, 18 Februari 2011 di Hotel Bidakara-Jakarta, yang dihadiri sekitar 200 orang.

Diawali dengan pemaparan tentang Strategi Nasional P4GN oleh Deputi Bidang Pencegahan BNN, Yappi Manafe. Seperti yang di uraikan oleh Yappi, pada tahun 2000 terdapat 3.438 kasus penyalahgunaan narkoba, dan diperkirakan pada tahun 2013 akan meningkat menjadi 132.028 kasus. Yang mencengangkan, hasil survey BNN tahun 2009 menyimpulkan bahwa prevalensi penyalahguna narkoba dikalangan pelajar dan mahasiswa adalah 4,7% (sekitar 921.694 orang). Dari jumlah tersebut, 61% menggunakan narkoba jenis analgesik, dan 39% menggunakan narkoba jenis ganja, amphetamine, ekstasi dan lem. Berdasarkan data Pusat T & R BNN, jumlah pecandu narkoba yang mendapatkan layanan T & R diseluruh Indonesia adalah 17.734 orang (jumlah terbanyak pada kelompok umur 20 s.d 34 tahun). Jenis narkoba yang paling banyak digunakan oleh pecandu yang mendapatkan layanan T & R adalah heroin (10.768 orang), selanjutnya secara berurutan adalah jenis ganja (1.774 orang), shabu   (984 orang), sisanya menggunakan alkohol, amphetamine, dll.

Seorang pakar pendidikan, Prof. DR. Arief Rachman, M.Pd turut hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut. Menurut Arief, sebagai pencegahan dini terhadap penyalahgunaan narkoba diperlukan suatu keseimbangan antara individu (anak) - orang tua - lingkungan eksternal. Selain itu juga pentingnya kerjasama secara lintas sektoral mengingat dampak penyalahgunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin memprihatinkan. Khususnya dalam bidang pendidikan dasar dan menengah, perlu suatu upaya untuk mengintegrasikan pengetahuan terkait pencegahan penyalahgunaan  narkoba ke dalam  kurikulum pendidikan. Hal serupa juga diungkapkan oleh seorang pakar psikolog dan pekerja sosial Miryam S.V. Nainggolan, Psi,MSW dalam paparannya yang bertema Membangun Sikap Masyarakat yang Anti Narkoba. Miryam menambahkan, bahwa program promotif dan preventif seperti kampanye, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, pengawasan dan pengendalian seyogyanya lebih ditingkatkan lagi. Sebagai contoh program community based yang digagas oleh BNN pada tahun 2009 di Surabaya yakni Adu Kampung Bersih Narkoba dianggap telah berhasil, karena masyarakat tersebut memiliki sikap positif dan aktif untuk menjaga daerahnya agar tetap bersih dari narkoba.

Mengutip kalimat Taufik Ismail bahwa narkotika dan bahan adiktif lainnya yang destruksinya telah melanda dunia saat ini nampaknya tidak bekerja sendiri. Infiltrasinya memasuki jaringan kehidupan bangsa, berjalin-berkelindan dengan budaya dan melakukan penghancuran dari luar dan dalam. Untuk itu perlunya upaya pencegahan yang dilakukan secara komprehensif, berkesinambungan, dan melibatkan semua pihak, agar Indonesia Bebas Narkoba 2015 bukan sekedar wacana. (Ivo Syayadi)